Kementerian Agama (Kemenag) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memuat materi ajar soal peningkatan kualitas keluarga di kurikulum. Hal itu disampaikan Kasubdit Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama, Agus Suryo Suripto, dalam diskusi media bertajuk 'Bersama Cegah Bullying di Sekolah dan Penuhi Hak Anak atas Pendidikan', di Kantor Kemen PPPA, di Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023). Diskusi tersebut juga dihadiri beberapa perwakilan kementerian, di antaranya Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen Pemberdaayn Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Amurwani Dwi Lestariningsih dan hadir secara daring Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Praptono.

Agus mulanya mengatakan, kasus perundungan dan bullying anak yang kerap terjadi beberapa waktu terakhir menyangkut dengan pembangunan karakter, budi pekerti, dan akhlak yang baik. "Kalau perspektif Kementerian Agama ya, itu bukan hanya soal perundungan dan bullying. Tetapi bagaimana cinta kasih kepada teman, berbakti kepada orang tua itu ditanamkan sedini mungkin," kata Agus, di Jakarta, Jumat ini. Usai menyampaikan hal tersebut, Agus kemudian meminta kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Praptono, agar dapat mendorong dimuatnya materi ajar terkait peningkatan kualitas keluarga ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.

KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 61 Rasulullah Saw Bersabda: Tanda Muslim Sejati Survei Litbang Kompas Terbaru, Ganjar Mahfud Gagal, Prabowo Gibran dan AMIN Lolos ke Putaran Kedua Wartakotalive.com KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 134, Menjadi Pemimpin yang Adil . . .

IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh Halaman 3 Bahkan, Agus meminta agar hal tersebut dimuat dalam kurikulum pembelajaran untuk anak usia dini. "Izin Pak Praptono, jika boleh didorongkan pelajaran pelajaran peningkatan kualitas keluarga itu dapat dimasukkan di dalam kurikulum sejak dari anak anak," ucap Agus.

Menurutnya, ketika anak anak sudah diajarkan karakter karakter berempati kepada sesam. Itu akan menjadi dasar perilaku mereka. "Saya kira masalah negara ini bukan perundungan dan bullying saja, bisa jadi pada masa yang akan datang akan muncul masalah masalah lain," ungkap Agus. "Ini rumah besarnya adalah bagaimana kita membentuk karakter anak melalui pelajaran pelajaran yang bersifat afektif bukan yang kognitif saja. Jadi budi pekerti, akhlak, itu ditanamkan sedini mungkin," sambungnya.

"Jadi masalah masalah terkait dengan masalah sosial yang ada di dunia anak anak itu dapat teratasi. Termasuk di antaranya adalah mencegah perkawinan anak hamil di luar nikah, termasuk bullying." Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *